Tips Sederhana Menjadi Pembawa Acara atau MC

 Pembawa Acara atau MC
Untuk menjadi pembawa acara atau MC yang baik perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Penampilan (Performance)
Dengan penampilan yang menarik, penonton atau pendengar tidak cepat merasa bosan. Penampilan menarik dibentuk oleh cara berpakaian, cara bicara, penguasaan acara, dan sebagainya.

2. Sikap (Attitude)
Sikap pembawa acara hendaknya mampu menjadi penghubung antara kepentingan audiens dan pelaku kegiatan yang ditampilkannya. Ia harus ramah kepada semua audiens, tidak boleh terlihat "judes". MC adalah komandan audiens di satu sisi, di sisi lain ia menjadi wakil panitia alias menjadi tuan rumah (host).

3. Bahasa (Languange)
Tanpa dibekali kepandaian dalam memerankan kepintaran berbahasa, seorang pembawa acara tidak akan berhasil mengantarkan sebuah acara yang baik, bahkan sering menimbulkan kejengkelan audiens. MC atau pembawa acara harus memiliki perbendaharaan kata yang luas.

4. Wawasan (Knowlegde)Seorang pembawa/MC acara dituntut memiliki wawasan yang kuat dan luas. Pembawa acara/MC yang tidak memiliki wawasan yang luas terkesan "bloon". Karenanya, MC harus rajin membaca dan mengikuti update informasi dan trend di masyarakat.*

Olah Suara dan Cara Berbicara MC

Olah suara dan acara berbicara seorang MC (Master of Ceremony) atau Pembawa Acara (PA) sangat menentukan kesuksesan seorang MC.

Olah Suara MC

  1. Volume, dalam memandu sebuah acara suara yang dihasilkan haruslah bulat (tidak seperti orang bergumam atau gremeng).
  2. Speed, standar kecepatan mengikuti kondisi.
  3. Timbre, suara yang ekspresif akan mudah mempengaruhi audience.
  4. Tone, mengatur tinggi rendah suara agar audience tidak merasa bosan.
  5. Power, kekuatan suara yang dihasilkan harus tepat dan jelas, tidak terlalu loyo.
  6. Nafas, berbicara dengan nafas perut, karena suara yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat dan terasa nikmat untuk didengar.

Cara Berbicara MC

  1. Artikulasi, setiap kata yang diusapkan haruslah jelas, sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
  2. Intonasi, menghasilkan suara yang berirama tidak datar.
  3. Phrasing, dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dimengerti.
  4. Infleksi, lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap kata (redundancy). Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.*

Panduan buat Master of Ceremony (MC)

Panduan buat Master of Ceremony
Menjadi Master of Ceremony (MC) atau Pewara (pembawa acara) bisa dikatakan gampang-gampang susah dan susah-susah gampang, apalagi bagi orang yang hanya melihat dan mendengar saja, so pasti dia akan mengatakan kalau pewara ya…begitu2 aja, nggak ada yang istimewa, tapi sebenarnya mereka juga akan cuap-cuap jika dalam sebuah acara ada pewara yang gagap atau lupa dan atau sebaliknya ada pewara yang bagus suara dan bahasanya.

Padahal jika dunia pewara ini ditekuni maka kesusahannya akan mulai terasa and ternyata susah juga, terlebih lagi jika langsung praktek, wow tegang bangat jell!...tapi kalau sudah terbiasa maka akan enjoy and bisa2 malah ketagihan. Intinya segala seuatu pasti akan ada teori and ilmunya agar hasilnya lebih perpect.

Kriteria MC/Pewara
Pewara bisa diartikan " seorang yang memiliki kemampuan untuk menghantarkan jalannya suatu acara sejak perencanaan sampai pelaksanaan dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku" atau juga bisa diartikan sebagai " pengatur tertibnya acara dan menghantarkan acara dengan baik kepada audience", dengan demikian maka seorang pewara harus memiiki criteria sebagai berikut :

1. Memiliki bakat yang memadai
Untuk menjadi seorang pewara yang baik haruslah memilki bakat, hal ini mengacu pada teori bahwa sifat-sifat dan watak manusia yang menjadi pewara dipengaruhi oleh warisan biologis yang terdiri dari 3 macam ; behaviour, intelligence dan natural ability.

Namun tidak berarti menutup kesempatan bagi yang tidak berbakat untuk menjadi seorang pewara.
Karena menurut Thomas Alfa Adison bakat hanyalah 1 % dan 99 % adalah keringat, so usaha juga penting agar bisa mengembangkan bakat.

2. Kepercyaan Diri
Profesi apapun yang ingin anda tekuni haruslah dilandasi dengan kepercayaan diri, apalagi sebagai seorang pewara. Agar mampu menguasai masa dan mempengaruhinya maka kepercayaan dirilah yang akan menolong anda!!!

3. Pandai beradaptasi
Pewara yang hebat adalah pewara yang mampu beradaptasi dengan lingkungan audience dan tidak merasa asing. Karena sikapnya yang asing justru akan merusak image pewara dihadapan audience. so freinsdship gitcu loh!!!

4. Etika yang baik
Kepribadian yang baik dengan memperhatikan setiap tindak atau perilaku dan sopan santun mewarnai kehidupan dan aktifitas kita.
Pancaran kepribadian yang baik dari sorang pewara akan menguntungkan dirinya sendiri karena menimbulkan rasa kagum, diterima keberadaannya dan dijadikan tauladan, jadi dipanggil lagi dech!

5. Kemampuan olah suara yang baik
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pewara untuk memiliki vocal/suara yang baik (suara mikrofonis atau berkarakter) adalah :
a. melatih vocal dengan tekhnik beragam
b. memiliki intonsi yang baik dengan membedakan intonasi datar, intonasi monoton dan intonasi variatif dengan memperhatikan pengaturan tempo yang baik.
c. artikulasi yang baik agar suara yang dikeluarkan terdengar mengandung arti bagi pendengar.
d. Suara yang dikeluarkan mampu menjiwai isi atau makna dari kata atau kalimat yang diutarakan.

6. Penguasaan bahasa yang baik dan benar
Setiap pewara dituntut mampu mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahsa manapun dengan baik dan benar, hal ini bisa dicapai dengan banyak membaca, mendengarkan, memperhatikan dan mengucapkan. Bahasa yang digunakan oleh pewara adalah bahasa komunikatif, praktis dan efisien.

7. Memilki wawasan dan pengetahuan yang luas
Untuk memiliki pengetahuan yang luas, pewara haruslah memiliki dasar pendidikan yang khusus maupun yang umum, antara lain dengan mengikuti kursus, pelatihan, gemar membaca dan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.

8. Body language yang baik
Karena seorang pewara adalah sebagai pusat perhatian audience, maka sikap tubuh haruslah baik, di saat duduk, berdiri, menyampaikan acara dan berbicara, karena jika berlebihan khawatir pewara akan dijuluki pewara yang over acting

9. Kreatif dan penuh inisiatif serta mampu berfikir cepat dan tepat
Pewara harusah inisiatif dan kreatif, hal ini dibutuhkan agar seorang pewara tetap memperhatikan setiap perubahan yang terjadi dan tanggap akan segala kemungkinan yang terjadi di saat pewara melaksanakan tugasnya.

10. Sense of humor
Ketika acara berlangsung pewara dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi audience. Sikap riang yang memancar akan meluluhkan suasana yang kaku dan kurang bersahabat, oleh karena itu memiliki rasa humor adalah keharusan bagi seorang pewara, terlebih lagi di saat memandu acara hiburan, namum juga bukan berarti seorang pewara harus menjadi seorang pelawak karena humor yang berlebihan dan tidak pada tempatnya juga akan mengurangi kredibilitas pewara.

Rumus Nada MC
Demi mempermudah pewara dalam mengatur alih vocal dan nada suara sesuai dengan jenis acara, seorang pewara juga harus mengetahui rumus nada yang sudah dijadikan standar ideal dalam dunia pewara, rumus nada tersebut terangkum dala rumus nada Do Re Mi Fa Sol

  1. Nada Do Re…..untuk acara pengajian, pernikahan dan seminar
  2. Nada Mi Fa…..untuk serah terima jabatan, pelantikan dan seminar
  3. Nada Sol………untuk upacara bendera.
  4. Nada Do Re Mi Fa Sol…….untuk acara hiburan 

Persiapan penting MC

  1. Pastikan bahwa andalah yang bertanggung jawab memandu jalannya acara dengan baik.
  2. Kenali jenis acara yang anda pandu
  3. Koordinasikan dengan panitia atau protocol acara mengenai susunan acara dan petugasnya
  4. Usahakan melakukan gladi bersih.
  5. Usahakan menggunakan lembar susunan acara 1/4 kertas folio dan setu lembar berisi satu item acara, demi Menghindari terjadinya pengulangan redaksi yang telah dibacakan atau menyampaikan acara yang sudah disampaikan.
  6. Mengenakan pakaian yang cocok dengan acara
  7. Hadir di tempat acara minimal satu jam sebelum acara dimulai.
  8. Cek kehadiran undangan dan petugas acara.
  9. Bersikap tenang dengan konsntrasi penuh.
  10. Kendalikan emosi dan berdoa.  (afandyna).*

Teknik Vokal, Olah Vokal, dan Teknik Pernafasan MC

Teknik vokal adalah salah satu tumpuhan Master of Cemernomy (MC) atau Pembawa Acara (PA) untuk dapat membawakan acara dengan baik. Bagian–bagian pokok yang menyangkut dengan suara atau vokal adalah pernafasan dan suara diafragma (suara perut).

Teknik Pernafasan untuk MC
Ada tiga macam cara pernafasan:
1. Pernafasan dada yaitu saat kita bernafas maka bagian dada yang mengembang dan mengempis bila kita mengeluarkan nafas. Pernafasan dada kurang baik dilakukan dalam menghimpun tenaga sebagai penggetar sumber suara.

2. Pernafasan perut yakni saat kita bernafas maka bagian perut yang mengembang dan mengempis saat kita menghembuskan nafas. Pernafasan perut ini kurang mempunyai daya untuk mendukung pembentukan volume suara. Tapi pernafasan ini cukup baik untuk melatih vokal dari pada pernafasan dada.

3. Pernafasan Diafragma yaitu dada dan perut mengembang saat kita bernafas. Tahapan perut lebih dominan dari pada dada.

Pernafasan Diafragma adalah yang paling efektif bagi seorang MC/PA dan paling menguntungkan dalam berolah vokal. Teknik pernafasan diafragma tidak mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernafasan dan peralatan suara serta juga mempunyai cukup daya untuk pembentukan volume suara.

MELATIH SUARA DIAFRAGMA
Kualitas suara yang diperlukan seorang pembawa acara adalah “suara perut”, suara yang keluar dari rongga badan antara dada dan perut –dikenal dengan sebutan “suara diafragma”.

Jenis suara ini akan lebih bertenaga (powerful), bulat, terdengar jelas, dan keras tanpa harus berteriak. Untuk bisa mengeluarkan suara diafragma, kita dapat melakukan latihan ringan sebagai berikut:

1. Ucapkan huruf vocal A, I, U, E, O dengan panjang-panjang. Contoh: tarik nafas, lalu suarakan AAAAAaaaaaaaaaaaaa… (dengan bulat), terus, sampai habis nafas. Dilanjutkan lagi untuk huruf lainnya.

2. Suarakan AAAAaaaaaaa… dari nada rendah, lalu naik sampai AAAAaaaaaaa… nada tinggi.

3. Ambil napas pelan-pelan. Ketika diafragma dirasa udah penuh, buang pelan-pelan. Untuk nambah power, buang nafas itu, hela dengan cara berdesis: ss… ss… ss… (putus-putus), seperti memompa isi udara keluar. Akan tampak diafragma Anda bergerak.

4. Saat mengambil napas, bahu jangan sampai terangkat. Kalau terangkat, berarti Anda bernapas dengan paru-paru. Contoh: ketika orang sedang ambil napas mendadak karena kaget, ia akan mengambil napas dengan paru-paru. Makanya, orang kaget suka megang dada.*